/ 
System Technology and Superpower 46 Bab 46 - Tugas Selesai dan Kenaikan Level
Download
https://www.novelcool.com/novel/System-Technology-and-Superpower.html
https://www.novelcool.com/chapter/System-Technology-and-Superpower-45-Bab-45-Membalas/3619774/
https://www.novelcool.com/chapter/System-Technology-and-Superpower-47-Bab-47-Pedang/3619776/

System Technology and Superpower 46 Bab 46 - Tugas Selesai dan Kenaikan Level

Teriakan kesakitan seorang pria terdengar di kedalaman gang.

Pak Bram langsung khawatir mendengar ini. Ia mengira bahwa ini adalah suara teman Bella.

"Tuan, ini terdengar seperti suara temannya nona Bella. Sepertinya dia melindungi nona Bella," kata pak Bram sambil menendang seorang penculik.

Bryan tak menjawab perkataan pak Bram. Dia terus bertarung dengan para penculik.

Beberapa saat setelah teriakan seorang pria sebelumnya, sebuah tubuh terlempar kencang ke arah dinding.

Suara dinding yang keras menyebablan kesunyian antara para penculik dan Bryan beserta pasukannya.

Tak lama kemudian, seorang anak muda berlari dengan sangat cepat dan menginjak kepala pria dengan pakaian serba hitam hingga kepalanya menembus dinding gang.

"Bo-boss dikalahkan?" seorang penculik yang tak jauh dari Bryan bergumam dengan suara gemetaran.

Melihat ada sebuah kesempatan, Bryan tak ingin membuangnya begitu saja. Dia dengan cepat memberi kode pada pasukannya untuk segera menghabisi para penculik ini.

Bryan juga beraksi dengan sangat baik. Tiga musuh di depannya dengan cepat ia kalahkan dengan tendangan tunggal pada setiap musuh.

Setelah menyelesaikan itu, dia kemudian memindahkan pandangannya pada anak muda yang sebelumnya mengejutkan dirinya.

Bryan melihat anak muda itu mengambil pisau dan mengarahkan pisau itu pada leher pria serba hitam.

Menurut Bryan pribadi, tak ada manusia yang bisa selamat ketika tubuhnya dengan keras menghantan dinding dan kepala yang diinjak hingga menembus dinding gang.

Bukankah anak ini sudah berlebihan?

Pertanyaan itu bergema dalam pikirannya.

Sebelum anak muda itu menikam leher pria serba hitam, ia bergumam sebentar lalu menusuknya hingga darah terciprat dimanmana.

Melihat hal ini, Bryan menghampiri anak muda itu dengan langkah berat.

Dengan suara berat dan penuh tekanan, Bryan bertanya, "Nak, siapa kau?"

Anak muda yang dari tadi memperhatikan pakaiannya menoleh ke arah Bryan.

Tanpa rasa takut, anak itu balik bertanya dengan nada yang mengancam pada Bryan.

"Kamu siapa? Apakah kamu adalah teman pria ini?" kata anak muda itu sambil menunjuk pada mayat pria serba hitam yang masih tertempel di dinding.

Setelah mengatakan pertanyaannya, anak itu kembali memasang pose siap bertempur dan tatapannya lebih tajam dari sebelumnya.

Merasa sedikit terprovokasi terhadap tatapan anak muda di depannya, Bryan juga berpose siap bertempur.

Udara disekitar mereka menjadi dingin dan suasana menjadi berat.

Pak Bram yang sedang membersihkan para penculik terkejut dengan udara yang mendingin dan suasan berat di sekitarnya. Ia mengalihkan pandangannya pada Bryan dan menemukan Bryan sedang saling bertatapan dengan anak muda.

Setelah memfokuskan tatapannya sedikit, pak Bram sedikit panik.


Bagaimana bisa teman nona Bella malah ingin bertarung dengan Ayah dari nona Bella?

Belum sempat pak Bram mengatakan sesuatu, seorang gadis berlari ke arah anak muda itu dan memeluknya.

Hal ini membuat pak Bram dan Bryan terkejut.

Kemudian suasana dingin dan berat tadi berangsur-angaur menjadi normal kembali.

Pak Bram menghela napas lega setelah melihat ini.

Sedangkan Bryan, dia menjadi rileks fan bisa menghela napas lega. Namun, wajahnya juga menunjukan sedih dan iri, juga mengandung sedikit amarah pada anak muda dan seorang gadis itu.

Apalagi gadis itu memeluk anak muda itu dengan erat dan anak muda itu juga membalas pelukan dengan erat, Bryan ingin menangis ketika melihat ini.

Anak muda dan seorang gadis itu adalah Daniel dan Bella yang sedang memeluk erat satu sama lain.

....

"Daniel bodoh! Kamu telah membuatku khawatir. Daniel bodoh!" Bella mengatakan itu sambil menangis dalam pelukan Daniel.

Daniel tersenyum, ia kemudian memeluk Bella dengan erat juga. Ia berkata, "Tenanglah, semuanya telah berakhir sekarang. Aku masih hidup dan bisa memelukmu di sini."

Bella menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Daniel.

Daniel tak berbicara selama Bella menangis.

Sedangakan Bryan dan pak Bram juga hanya mengamati Bella yang sedang menangis dalam pelukan Daniel.

Setelah beberapa menit menangis, akhirnya Bella kembali tenang.

Daniel kemudian mengusap air mata di wajah Bella dan tersenyum padanya.

Bella memggembungkan pipinya. Ia kemudian bertanya, "Kenapa kamu purpura mati!?"

Daniel mengalihkan pandangannya menggaruk pelan pipinya. Ia menjawab, "Itu semuanya hanya akting..."

"Kenapa?" tanya Bella lagi.

Daniel menghela napasnya, "Supaya orang itu kehilangan kewaspadaannya terhadapku. Jika tidak, dia akan terus menembaki kita berdua dan pada akhirnya kita berdua akan terbunuh.

Aku tak akan membiarkan orang itu menyentuhmu sedikitpun, bahkan jika itu hanya menyentuh seheleai rambut, aku tak akan membiarkannya."

Bella menundukkan kepalanya. Ia kemudian berkata, "Kamu tau, aku sangat takut jika kamu benar-benar mati. Aku benar-benar tak tau lagi apa yang bisa kulakukan jika kamu terbunuh karena melindungiku dari tembakan peluru itu. Jika kamu benar-benar nati, aku akan menghabisi sisa hidupku dengan penuh penyesalan."

Dia kemudian mendongak menatap Daniel dengan mata berair. Ia berkata, "Berjanjilah padaku untuk tidak melakukan hal ini lagi."

Daniel tidak bisa tidak tersenyum setelah mendengar kalimat Bella. Dengan permintaan Bella, Daniel berjanji.

"Baiklah, aku berjanji. Maafkan aku telah membuatmu khawatir."

Bella kemudian memeluk Daniel dengan suasana hati yang bahagia.

Ia tak sadar bahwa ada sosok Ayahnya yang memperhatikannya dari tadi.

"Ehem." Bryan menegur keduanya dengan berpurpura batuk.

Bella kemudian tersadar mendengar suara yang akrab di telinganya. Ia menoleh ke samping dan menemukan Ayahnya dan pak Bram sedang menatapnya memeluk Daniel.

"Ayah?" gumam Bella.

"Iya, ini Ayah. Ayah jauh-jauh datang ke sini untuk menyelamatkanmu. Jadi ... itu ya...." kata Bryan dengan wajah merona sambil menatap ke arah lain.

Pak Bram yang memperhatikan ini menggelengkan kepalanya.

Daniel terkejut setelah mengetahui bahwa Pria dengan rambut pirang ini adalah Ayah Bella. Tapi melihat bagaimana perilaku Ayah Bella seperti ini, Daniel hanya bisa tersenyum pahit.

Bella kemudian melepaskan pelukannya dari Daniel dan memeluk Ayahnya.

Setelah dalam pelukannya, Bryan berkata dengan tangis dan wajah khawatir, "Bella, kamu baik-baik saja? Apakah kamu diperlakukan kasar sebelumnya? Apakah kamu merasakan sakit?"

"Ayah, aku baik-baik saja," kata Bella sambil tersenyum.

"Syukurlah kamu baik-baik saja," kata Bryan sambil mengusap air mata di wajahnya.

"En. Semua itu berkat Daniel yang telah melindungiku dari berbagai penculik yang mencoba menculikku. Dia juga hebat bisa menggendongku sambil menghindari peluru. Setelah itu ...." lanjut Bella menjelaskan dengan wajah bahagianya.

JLEB!

Sebuah panah khayalan menusuk jantung Bryan. Padahal ia ingin memamerkan bagaimana ia menyelamatkan Bella tapi Bella terus berceloteh tentang Daniel yang mnyelamatkannya.

"Aku senang Ayah menyelamatkanku dan mempertaruhkan nyawanya. Aku sayang Ayah." Dengan erat Bella memeluk Ayahnya.

Bryan terharu setelah mendengar kalimat Bella. Air mata mengalir di wajahnya. Ia berkata, "Ayah juga menyayangi Bella."

Pak Bram yang dari tadi berdiam ikut meneteskan air matanya.

Sedangkan Daniel, dia begitu iri dengan Bella yang bisa memeluk Ayahnya dan bercerita banyak pada Ayahnya. Dia sangat ingin tahu mengenai kedua orang tuanya, tapi belum ada kabar mengenai hal itu bahkan setelah ia menayakannya pada kakeknya sebelum kakeknya meninggal.

Setelah beberapa saat berpelukan, keduanya berpisah.

Daniel kemudian menghampiri Bryan dan menundukan kepalanya. Ia berkata, "Pak, saya minta maaf karena sudah bersikap lancang sebelumnya."

"Huh, sebagai anak muda itu-"

"Ayah!" Bella memotong kalimat Ayahnya sambil menggembungkan pipinya.

"Tidak apa, harusnya aku yang meminta maaf padamu. Juga, aku berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan anak semata wayangku yang cantik dan imut ini," kata Bryan sambil memegang bahu Daniel.

"Baik, Pak. Itu sudah seharusnya saya menjaga Bella," jawab Daniel.

"Tuan, sebaiknya kita segera membersihkan tempat ini." pak Bram yang dari tadi diam, berbicara.

"Aku melupakannya. Baiklah, kalian bertiga pulanglah dulu ke villa. Aku akan mengurus tempat ini," kata Bryan sambil melihat sekeliling.

"Ayah, kenapa kita tak pulang bersama? Apa Ayah tidak lelah?" tanya Bella dengan wajah khawatir.

Bryan mengusap rambut Bella dengan lembut, "Ayah baik-baik saja. Ada teman Ayah yang akan membantu nantinya."

"Karena Ayah telah mengatakan itu, aku harap Ayah jangan terlalu keras bekerja dan terus berhati-hati. Aku sayang Ayah." Bella sekali lagi memeluk Ayahnya kemudian dia pergi bersama pak Bram.

Sebelum Daniel pergi mengikuti Bella dan pak Bram, Bryan mendekatinya dan menepuk punggungnya dengan keras. "Nak, sepertinya akan ada banyak hal yang perlu kita bicarakan."

"Yah, kita akan berbicara banyak hal ketika saya mempunyai waktu," kata Daniel. Kemudian ia meninggalkan Bryan sendiri.

Bryan menghela napasnya melihat punggung Daniel yang perlahan pergi. "Anak ini terlalu luar biasa. Bahkan setelah aku menekan bahu ataupun menepuk bahunya dengan keras, dia tetap tenang seolah-olah tak ada apapa."

Ponsel Bryan kemudian berbunyi dan dia memgangkatnya.

....

Daniel beserta Bella dan pak Bram menuju Greenvilla.

Selama di perjalanan, Daniel dan Bella mengobrol banyak hal tentang berbagai topik. Daniel sengaja berbicara banyak topik agar terhindar dari pertanyaan Bella tentang kekuatannya.

Hasilnya adalah sukses. Untuk sementara, dia bisa menyiapkan jawaban mengenai pertanyaan tentang kekuatannya.

Selain itu, pandangan pak Bram terhadap Daniel berubah banyak. Apalagi setelah mendengar bagaimana Daniel melindungi Bella dari tembakan senjata api.

Setelah sampai, Bella tertidur saat di perjalanan ke Greenvilla. Secara fisik dan mental dia sudah lelah, apalagi setelah menghadapi kejadian yang mempertaruhkan hidup dan mati seperti itu.

Daniel hanya mampir sebentar untuk membersihkan dirinya, kemudian ia meminjam pakaian pak Bram untuk sementara.

Setelah itu, dia pulang menggunakan taksi online.

Saat ia berjalan menuju taksi online, ia merasakan nyeri di pinggangnya.

"Harusnya aku pulang dengan cepat supaya ini peluru bisa keluar dari tubuhku dan tak merasakan nyeri lagi," gumam Daniel.

Ia kemudian menaiki taksi online.

Saat di perjalanan, sebuah notifikasi terdengar.

"Tugas Selesai!"

"Selamat, Host mendapatkan Exp 25%."

"Selamat, Host mendapatkan Pedang."

"Selamat, Host mendapatkan 1x kesempatan untuk memulai undian."

Daniel akhirnya bernapas lega setelah mendapatkan notifikasi dari sistem.

Kemudian, sebuah suara notifikasi terdengar lagi.

"Selamat, System Technology naik ke Level 2."

"Selamat, Host naik ke Level 2."

"Selamat, Host mendapatkan Hadiah kenaikan ke Level 2."

Daniel sangat senang mendengar berbagai notifikasi dari sistem.

Chapter end

Report
<<Prev
Next>>
Catalogue
71 Bab 70 : Ancaman Google
70 Bab 69 : Hasil Undian
69 Bab 68 : Peningkatan Sistem
68 Bab 67 : Koma
67 Bab 66 : Menyelamatkan Lia Siyu Akhir
66 Bab 65 : Menyelamatkan Lia Siyu 3
65 Bab 64 : Menyelamatkan Lia Siyu 2
64 Bab 63 : Menyelamatkan Lia Siyu 1
63 Bab 62 : Hadiah
62 Bab 61 : Maafkan Aku
60 Bab 59 : Kekhawatiran Rika
59 Bab 58 : Perubahan Bimo
58 Bab 57 : Daniel vs Bimo
57 Bab 56 : Pembalasan Dendam
55 Bab 55 : Salah Siapa?
54 Bab 54 : Rasa Ingin Melindungi
53 Bab 53 : Tikus Tertangkap
52 Bab 52 : Eksperimen Berhasil
51 Bab 51 : Profesor Sesua-tuya dan Eksperimen
50 Bab 50 : Keinginan Kuat Balas Dendam
49 Bab 49 : Orang Tak Dikenal
48 Bab 48 : Helm Animasi dan Undian
47 Bab 47 : Pedang
46 Bab 46 - Tugas Selesai dan Kenaikan Level
45 Bab 45 - Membalas
44 Bab 44 : Pertarungan Dengan Para Penculik 2
43 Bab 43 : Pertarungan Dengan Para Penculik
42 Bab 42 : Bella Dalam Bahaya
41 Bab 41 : Bolehkah Aku Datang Ke Rumahmu?
40 Bab 40 : Daniel, Berhenti!
39 Bab 39 : Serangan Balik
38 Bab 38 : Saatnya Membalas
37 Bab 37 : Terkejut?
36 Bab 36 : Apakah Ada Sesuatu Yang Salah?
35 Bab 35 : Pindah
34 Bab 34 : Konfrensi Pers Asisten Pintar
33 Bab 33 : Asisten Pintar Selesai
32 Bab 32 : Fungsi 『Transformasi』
31 Bab 31 : Gelombang Pertama Selesai
30 Bab 30 : Kucing R-I0ne
29 Bab 29 : Kejutan
28 Bab 28 : Terungkap
27 Bab 27 : Pembelian Sky Booster
26 Bab 26 : Kacamata Pintar
25 Bab 25 : Balas Dendam
24 Bab 24 : Slam Dunk!
23 Bab 23 : Tugas Lagi? Selesaikan!
22 Bab 22 : Peningkatan Fisik
21 Bab 21 : Jam Tangan Pintar
20 Bab 20 : Tugas Selesai
19 Bab 19 : Menjadi Koki Pribadi
18 Bab 18 : Tugas Kedua
17 Bab 17 : Lia Siyu
16 Bab 16 : Bertemu
15 Bab 15 : Teman Masa Kecil
14 Bab 14 : Sky Booster Booming
13 Bab 13 : Membutuhkan Seseorang
12 Bab 12 : Pasar Indonesia
11 Bab 11 : Sky Booster
10 Bab 10 : Apakah Kamu Demam?
9 Bab 9 : Ternyata Kamu
8 Bab 8 : Red Queen
7 Bab 7 : Penyelesaian Tugas
6 Bab 6 : Mengumpulkan Sampah Botol Plastik
5 Bab 5 : Tugas Pertama
4 Bab 4 : H-Halo Pak, Selamat Siang. Ada Yang Bisa Saya Bantu?
3 Bab 3 : Kebangkitan System
2 Bab 2 : Jangan Bilang-Bilang Ya
1 Bab 1 : Guru Baru, Murid Baru, Lalu Hal Apa Lagi Yang Baru?
Setting
Font
Arial
Georgia
Comic Sans MS
Font size
14
Background
Report
Donate
Oh o, this user has not set a donation button.
English
Español
lingua italiana
Русский язык
Portugués
Deutsch
Success Warn New Timeout NO YES Summary More details Please rate this book Please write down your comment Reply Follow Followed This is the last chapter. Are you sure to delete? Account We've sent email to you successfully. You can check your email and reset password. You've reset your password successfully. We're going to the login page. Read Your cover's min size should be 160*160px Your cover's type should be .jpg/.jpeg/.png This book hasn't have any chapter yet. This is the first chapter This is the last chapter We're going to home page. * Book name can't be empty. * Book name has existed. At least one picture Book cover is required Please enter chapter name Create Successfully Modify successfully Fail to modify Fail Error Code Edit Delete Just Are you sure to delete? This volume still has chapters Create Chapter Fold Delete successfully Please enter the chapter name~ Then click 'choose pictures' button Are you sure to cancel publishing it? Picture can't be smaller than 300*300 Failed Name can't be empty Email's format is wrong Password can't be empty Must be 6 to 14 characters Please verify your password again