/ 
System Technology and Superpower 1 Bab 1 : Guru Baru, Murid Baru, Lalu Hal Apa Lagi Yang Baru?
Download
https://www.novelcool.com/novel/System-Technology-and-Superpower.html
<<Prev
https://www.novelcool.com/chapter/System-Technology-and-Superpower-2-Bab-2-Jangan-Bilang-Bilang-Ya/3619731/

System Technology and Superpower 1 Bab 1 : Guru Baru, Murid Baru, Lalu Hal Apa Lagi Yang Baru?

"Fuah..."

Daniel terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam dinding dan menemukan bahwa ia akan terlambat.

"Sial, dimana adek-adekku?"

Daniel dengan cepat berlari ke kamar mandi. Tak sampai 5 menit ia selesai mandi.

Daniel ditemukan oleh seorang laki-laki paruh baya saat berusia 2 tahun. Kemudian, saat usia 5 tahun, ada 2 orang bayi kembar laki-laki dan perempuan ditemukan persis seperti Daniel ditemukan.

Sang kakek sudah tiada sejak Daniel kelas 2 SMP. Sejak saat itu dia mukai bekerja setelah pulang sekolah untuk membiayai sekolah dan biaya makanan adik kembarnya.

Nama adik kembarnya adalah Raka dan Rika. Raka untuk adik laki-laki dan Rika untuk adik perempuan.

Raka dan Rika sekarang sudah kelas 2 SMP. Sekolah Raka dan Rika tak jauh dari SMK dimana Daniel bersekolah, hanya berjarak 100 meter.

Setelah selesai menggunakan seragam, Daniel berlari ke dapur dan menaruh roti dimulutnya.

Meski jarak sekolahnya dekat, dibutuhkan waktu 15 menit jika berlari.

Daniel berlari melewati berbagai jalan pintas.

"Eh, maaf Bu!" Daniel tak sengaja menabrak jemuran ibu-ibu di komplek perumahan.

"Daniel! Jangan kabur!" kata seorang ibu-ibu.

"Maaf, Bu Surti. Saya lagi buru-buru. Nanti aja marah-marahnya pas saya udah pulang sekolah," kata Daniel setelah berhenti sebentar untuk meminta maaf kemudian ia berlari lagi.

"Dasar anak jaman sekarang!" Bu Surti mengambil pakaiannya yang jatuh, lalu menghela nafas, "Daniel, Daniel."

***

Sebuah mobil hendak berhenti di depan gerbang, namun sebelum berhenti sang sopir tidak melihat seseorang yang sedang berlari menyebrang jalan. Begitu juga orang yang berlari, tak memperhatikan mobil yang sedang melaju.

Sopir dengan cepat menginjak rem, tapi tak sempat karena sudah menabrak anak muda yang berseragam sekolah yang sama seperti yang dikenakan Nona muda yang ia bawa.

"Aduh!" Daniel merintih kesakitan dan mencoba untuk berdiri.

Di dalam mobil, Nona muda bertanya, "Ada apa pak? Kenapa berhenti?"

"Maaf, Non. Tadi tidak sengaja menabrak seseorang. Saya keluar dulu."

Sopir dengan cepat keluar dari mobil.

Saat keluar dari mobil, Sopir tak menemukan orang yang ditabraknya. Sopir kembali masuk kedalam mobil.

"Non, orang yang ditabrak udah kabur. Gimana Non?" tanya Sopir bingung.

"Eh? Kok dia yang kabur? Bukannya yang biasa kabur itu yang nabrak?" Nona muda memiringkan kepalanya bertanya dengan kebingungan.

"Nona, saya juga tidak tahu. Tapi, dia tadi pakai seragam yang sama seperti Nona," jawab Sopir.

"Ayo pak, nanti saya yang akan menemukan dia di sekolah," Nona muda berkata dengan senyuman.

"Baik, Non." Sopir mengangguk.

***

Daniel menghela nafas, "Siapa sih di dalam mobil itu? Pasti anak orang kaya. Untungnya cepet kabur, kalo nggak, bisbisa ngamuk, terus minta ganti rugi deh."


Daniel menggerutu sendiri, lalu berkata pada dirinya sendiri seolah menghipnotis dirinya sendiri, "Andalkan dirimu sendiri, Andalkan kemampuanmu, jangan bergantung pada orang lain, bekerja keras demi adik-adikmu."

Daniel berjalan menuju Kelas 11-B. Kelas 11-B ada di lantai 1 gedung A.

Daniel berjalan dengan tergesgesa agar tak terlambat masuk kelas. Karena ia berjalan dengan cepat, Ia menabrak seseorang.

Daniel terjatuh, lalu ia melihat orang yang di tabraknya. Orang itu adalah Ketua Osis, Kinar Ramadhani. Namun, Daniel tak mengenalnya.

Ketua Osis juga jatuh, tapi ia juga menyalahkan dirinya karena terlalu fokus membaca dokumen-dokumen.

"Um, aku juga minta maaf," kata Kinar sambil mengambil kertas yang bertebaran.

Daniel juga membantu mengambil kertas yang bertebaran, ia berkata "Maafkan aku."

Daniel selesai mengambil kertas yang bertebaran, ia berkata, "Aku duluan," Daniel melambaikan tangannya, lalu melanjutkan, "alamak! Dua menit lagi! Selamat tinggal orang yang tak kukenal." Daniel buru-buru berlari.

Kinar tertegun, kemudian ia berbisik, "Hei, aku ini Ketua Osis. Bagaimana kamu tak mengenaliku?"

Karena tak banyak waktu lagi, Kinar segera membawa dokumen ke Ruang Osis dan kembali ke kelasnya.

***

Daniel masuk kelas tepat waktu. Ia segera duduk di tempat duduknya.

Semenit kemudian, seorang guru perempuan muda masuk ke kelas.

Ketua kelas berdiri, memimpin untuk memberi salam.

Kemudian diikuti oleh demua murid berdiri, tak terkecuali Daniel, untuk memberi salam.

Setelah memberi salam, semua murid duduk.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Daniel sekarang duduk di kelas 11 SMK.

Daniel adalah siswa yang biasbiasa saja karena ia tak punya waktu untuk belajar. Ia menggunakan semua waktu luangnya untuk bekerja.

Seorang guru perempuan berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan dirinya. Mata siswa laki-laki menjadi cerah karena guru didepan kelas sangat cantik.

"Selamat pagi anak-anak. Pada tahun ini saya akan menjadi Wali Kelas untuk kelas 11-B ini. Nama Ibu adalah Nia Alicia. bisa dipanggil Bu Nia," Bu Nia berhenti sebentar, lalu melanjutkan "Karena Ibu baru masuk tahun ini. Jadi, tolong perkenalkan diri kalian. Dimulai dari ketua kelas. Setelah perkenalan, kalian baru boleh nanynanya sama ibu."

"Baik, Bu!" jawab semua siswsiswi dengan semangat.

"Perkenalkan, nama saya Yudhistira, Ketua Kelas." Ketua kelas, Yudhistira memperkenalkan diri dengan singkat namun semua cewek di kelas bersorak.

"Perkenalkan, nama saya Hana, Wakil Ketua kelas. Hobiku adalah menonton Drama." Kali ini wakil ketua kelas yang populer, Hana. Dia memiliki banyak fans dikalangan siswa, namun juga memiliki haters yang tak sedikit jumlahnya.

"Perkenalkan, nama saya Silvia. Sekertaris kelas. Hobi membaca." Silvia adalah Salah satu kecantikan di kelas dan siswi baik.

"Perkenalkan, nama saya Nurul. Bendahara kelas. Hobi jalan-jalan." Nurul, siswi rusuh dan paling banyak omong.

"Perkenalkan, Nama saya Ardi..."

"Perkenalkan, Nama saya Max..."

"Perkenalkan, Nama saya Regi..."

Setiap perkenalan, siswa dan siswi selalu bertepuk tangan. sampai pada Daniel..

"Nama saya, Daniel. Hobi bekerja. Terima kasih."

Ketika Daniel selesai memperkenalkan diri, hanya 2 orang yang bertepuk tangan. sisanya hanya mengabaikannya.

Bu Nia bingung, namun satu siswa dengan cepat mengalihkan topik.

Karena Daniel adalah siswa yang duduk paling ujung, itu artinya perkenalan sudah berakhir.

Salah satu siswa dengan cepat bertanya, "Bu Nia, ini kan sudah selesai perkenalannya. Saya mau nanya dong. Bu Nia hobinya apa?"

"Oh, Hobi saya itu membaca, olahraga, dan menonton. Ada pertanyaan lagi?" jawab Bu Nia dengan lembut.

"Usia Bu Nia berapa?"

"Nomor HP Bu Nia?"

"Facebook?"

"Twitter?"

"IG?"

"Bu Nia udah punya pacar belum?"

Pertanyaan didominasi oleh siswa laki-laki. Regi dan Max pun ikut bertanya juga.

Hanya satu siswa laki-laki yang tak peduli, Itu adalah Daniel.

Bu Nia menjawab pertanyaan satu persatu "Usia saya masih 22 tahun. Facebook, IG, Twitter, saya masih pakai, tapi itu udah jarang. Terus saya juga masih single."

Setelah jawaban itu, Para siswa berteriak senang!

Bu Nia tersenyum puas dan melihat ke arah para siswa. Ia menemukan Daniel yang acuh tak acuh. Di dalam hatinya ia menggerutu, "Hei, aku ini cantik, single, kenapa murid yang satu ini tak memperdulikanku?"

Teriakan itu sampai ke kelas sebelah. Seorang guru botak, maksudnya guru killer, mendatangi kelas 11-B dengan wajah marah. Ia kemudian membentak seluruh murid.

"Tolong tenang! Ini sekolah bukan tempat

konser Idol! Jadi, jangan berisik!"

Setelah pak guru itu selesai, ia pun pergi, dan kelas menjadi tenang. Pak guru botak tak melihat guru baru yang cantik karena emosi yang berlebihan.

"Sudah, jangan berisik lagi. Kali ini ibu juga membawa satu murid baru. Ayo, silahkan masuk," Bu Nia melihat ke arah pintu masuk, lalu menganggukkan kepala.

Seorang siswi cantik masuk, Rambut keemasan, mata birunya, bibirnya yang mungil, dan wajahnya yang putih membuat seluruh kelas hening.

Murid dari luar negeri!

Para siswa laki-laki bersiap-siap untuk menanyakan sesuatu menggunakan bahasa inggris. Namun, itu tak diperlukan, karena murid baru tersebut lancar berbahasa Indonesia.

Max dan Regi pun tak ingin ketinggalan. Hanya Daniel yang tetap acuh tak acuh.

Daniel berkata dalam hatinya, "Guru baru, Murid juga ada yang baru. apalagi yang bakal baru?"

"Ayo, perkenalkan dirimu," kata Bu Nia.

"Halo semuanya, Namaku Bella van Liestiel. Aku dari Belanda. Ayah dan Ibuku dari Belanda juga, tapi Nenekku berasal dari Indonesia. Kalian bisa memanggilku Bella. Salam Kenal semuanya."

Bella mengakhiri perkenalkan diri dengan senyum manisnya.

Ketua kelas segera bertanya, "Hobimu apa?"

Yang lain juga tak ketinggalan untuk bertanya, "Bella sudah punya pacar?"

"Nama Facebookmu apa, Bella?"

"Nomor Whatsappmu, Bella!"

"Instagrammu apa, Bella? Nanti kufollow!"

"Channel Youtubemu, Bella. Nanti aku Subcribe!"

"Ukuran sepatu..."

"Binatang kesukaan..."

"Bunga kesukaan..."

"Makanan favorit..."

Semua hal yang berkatai kehiduoan keseharian Bella ditanyakan oleh siswa laki-laki. Tetapi, Bella hanya menjawab beberapa.

"Um, Bella belum punya pacar. Terus hewan kesukaan Bella itu Kucing, dan-"

Belum selesai Bella menjawab, Siswa laki-laki kembali berteriak senang.

Di kelas sebelah, dimana pak guru botak masih dalam sesi perkenalan di kelasnya, mendengar teriakan dari kelas sebelah.

Urat di dahinya sudah muncul, wajahnya merah karena marah. Ia pun segera ke kelas 11-B.

"Kalian ini, sudah dibilangin..." Pak Guru botak melihat Bu Nia, lalu meneruskan dengan lembut, "jangan ribut. Ini sekolah, tolong lebih tenang supaya yang lain tidak terganggu."

Setelah mengatakan itu, Pak Botak tersenyum, kemudian ia kembali ke kelasnya.

Daniel melihat ini menjadi ragu, "Hei pak, Bapak ini guru killer atau bukan sih?"

Siswa laki-laki menjadi tenang dan menghela nafas lega.

Dahi Bu Nia berkeringat dingin karena di hari pertamanya menjadi guru, sudah dua kali mengganggu kelas lain.

"Karena kalian sudah kenal, perkenalannya disudahi dulu. Nanti baru dilanjutkan lagi. Bella duduk di ujung sana ya, dekat dengan anak itu."

Bella mengangguk dan menjawab, "Iya, Bu."

Bella yang duduk di samping Daniel, menyapanya, "Halo, aku Bella. Salam kenal."

"Daniel, salam kenal." Daniel hanya membalas salam Bella, tapi tak menatapnya.

Bella penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Daniel. Namun, karena pelajaran akan dimulai, ia hanya bisa menunggu jam pelajaran selesai.

Chapter end

Report
<<Prev
Next>>
Catalogue
71 Bab 70 : Ancaman Google
70 Bab 69 : Hasil Undian
69 Bab 68 : Peningkatan Sistem
68 Bab 67 : Koma
67 Bab 66 : Menyelamatkan Lia Siyu Akhir
66 Bab 65 : Menyelamatkan Lia Siyu 3
65 Bab 64 : Menyelamatkan Lia Siyu 2
64 Bab 63 : Menyelamatkan Lia Siyu 1
63 Bab 62 : Hadiah
62 Bab 61 : Maafkan Aku
60 Bab 59 : Kekhawatiran Rika
59 Bab 58 : Perubahan Bimo
58 Bab 57 : Daniel vs Bimo
57 Bab 56 : Pembalasan Dendam
55 Bab 55 : Salah Siapa?
54 Bab 54 : Rasa Ingin Melindungi
53 Bab 53 : Tikus Tertangkap
52 Bab 52 : Eksperimen Berhasil
51 Bab 51 : Profesor Sesua-tuya dan Eksperimen
50 Bab 50 : Keinginan Kuat Balas Dendam
49 Bab 49 : Orang Tak Dikenal
48 Bab 48 : Helm Animasi dan Undian
47 Bab 47 : Pedang
46 Bab 46 - Tugas Selesai dan Kenaikan Level
45 Bab 45 - Membalas
44 Bab 44 : Pertarungan Dengan Para Penculik 2
43 Bab 43 : Pertarungan Dengan Para Penculik
42 Bab 42 : Bella Dalam Bahaya
41 Bab 41 : Bolehkah Aku Datang Ke Rumahmu?
40 Bab 40 : Daniel, Berhenti!
39 Bab 39 : Serangan Balik
38 Bab 38 : Saatnya Membalas
37 Bab 37 : Terkejut?
36 Bab 36 : Apakah Ada Sesuatu Yang Salah?
35 Bab 35 : Pindah
34 Bab 34 : Konfrensi Pers Asisten Pintar
33 Bab 33 : Asisten Pintar Selesai
32 Bab 32 : Fungsi 『Transformasi』
31 Bab 31 : Gelombang Pertama Selesai
30 Bab 30 : Kucing R-I0ne
29 Bab 29 : Kejutan
28 Bab 28 : Terungkap
27 Bab 27 : Pembelian Sky Booster
26 Bab 26 : Kacamata Pintar
25 Bab 25 : Balas Dendam
24 Bab 24 : Slam Dunk!
23 Bab 23 : Tugas Lagi? Selesaikan!
22 Bab 22 : Peningkatan Fisik
21 Bab 21 : Jam Tangan Pintar
20 Bab 20 : Tugas Selesai
19 Bab 19 : Menjadi Koki Pribadi
18 Bab 18 : Tugas Kedua
17 Bab 17 : Lia Siyu
16 Bab 16 : Bertemu
15 Bab 15 : Teman Masa Kecil
14 Bab 14 : Sky Booster Booming
13 Bab 13 : Membutuhkan Seseorang
12 Bab 12 : Pasar Indonesia
11 Bab 11 : Sky Booster
10 Bab 10 : Apakah Kamu Demam?
9 Bab 9 : Ternyata Kamu
8 Bab 8 : Red Queen
7 Bab 7 : Penyelesaian Tugas
6 Bab 6 : Mengumpulkan Sampah Botol Plastik
5 Bab 5 : Tugas Pertama
4 Bab 4 : H-Halo Pak, Selamat Siang. Ada Yang Bisa Saya Bantu?
3 Bab 3 : Kebangkitan System
2 Bab 2 : Jangan Bilang-Bilang Ya
1 Bab 1 : Guru Baru, Murid Baru, Lalu Hal Apa Lagi Yang Baru?
Setting
Font
Arial
Georgia
Comic Sans MS
Font size
14
Background
Report
Donate
Oh o, this user has not set a donation button.
English
Español
lingua italiana
Русский язык
Portugués
Deutsch
Success Warn New Timeout NO YES Summary More details Please rate this book Please write down your comment Reply Follow Followed This is the last chapter. Are you sure to delete? Account We've sent email to you successfully. You can check your email and reset password. You've reset your password successfully. We're going to the login page. Read Your cover's min size should be 160*160px Your cover's type should be .jpg/.jpeg/.png This book hasn't have any chapter yet. This is the first chapter This is the last chapter We're going to home page. * Book name can't be empty. * Book name has existed. At least one picture Book cover is required Please enter chapter name Create Successfully Modify successfully Fail to modify Fail Error Code Edit Delete Just Are you sure to delete? This volume still has chapters Create Chapter Fold Delete successfully Please enter the chapter name~ Then click 'choose pictures' button Are you sure to cancel publishing it? Picture can't be smaller than 300*300 Failed Name can't be empty Email's format is wrong Password can't be empty Must be 6 to 14 characters Please verify your password again