/ 
System Technology and Superpower 4 Bab 4 : H-Halo Pak, Selamat Siang. Ada Yang Bisa Saya Bantu?
Download
https://www.novelcool.com/novel/System-Technology-and-Superpower.html
https://www.novelcool.com/chapter/System-Technology-and-Superpower-3-Bab-3-Kebangkitan-System/3619732/
https://www.novelcool.com/chapter/System-Technology-and-Superpower-5-Bab-5-Tugas-Pertama/3619734/

System Technology and Superpower 4 Bab 4 : H-Halo Pak, Selamat Siang. Ada Yang Bisa Saya Bantu?

"Bagaimana hasilnya?"

Daniel penasaran dengan hasilnya. Selama ini, adik-adiknya mendapatkan beasiswa dari sekolah, sehingga beban untuk Daniel berkurang.

"Host, Selamat. Kecerdasanmu lebih rendah dari kedua adikmu."

"Hei, Kau mengejek kecerdasanku!" Daniel kesal, tapi setelah menelaah kalimat Sky, ia pun melanjutkan, "Tapi, syukurlah kalau kecerdasan adikku lebih tinggi dariku."

Daniel berkata dengan bangga.

"Host, tenanglah. Dengan hadirnya sistem, kau bisa meningkatkan Kecerdasanmu melebihi Einsten. Bahkan IQ-mu bisa sampai 500!"

Sky berkata dengan bangga.

Mata Daniel cerah kemudian bertanya "Benarkah?"

"Tidak, Aku berbohong."

"Sistem Sampah!"

"Host, Aku bercanda. Hanya bercanda. Jangan dibawa ke hati, nanti baperan terus, baru tau rasa!"

"Kepalamu yang baperan!"

Disaat Daniel sibuk berbicara dengan Sky, Bel masuk berbunyi.

Murid lainnya memasuki kelas dan duduk dengan rapi menunggu guru datang.

Kali ini seorang guru tanpa kepala ... tidak, seorang guru tanpa rambut alias botak, memasuki kelas. Guru ini memandang seluruh ruangan dan menemukan Daniel yang sedang "tertidur".

Alisnya berkerut dan mendengkuskan nafas dingin. Ia berjalan ke meja dan meletakkan bukunya dengan keras.

Semua murid yang melihat ini tidak bisa tidak terkejut. Kemudian mereka melihat sekeliling dan menemukan Daniel tertidur.

Tanpa sadar, mereka menelan ludah dan berkata dalam hati, "Daniel, kau sudah selesai..."

Tentu saja diantara mereka, Bella tidak termasuk. Bella malah merasakan kesedihan ketika melihat Daniel tertidur. Dia berpikir bahwa itu semua disebabkan olehnya, meskipun ia salah sangka.

Pak Botak melihat ini wajahnya semakin gelap yang menandakan ia marah. Ia bergegas mendatangi meja Daniel dan memukul meja.

BAM!

Semua murid termasuk Bella, semuanya terkejut.

Selain Bella, semuanya berpikir lagi dan berkata dalam hati "Daniel, kau benar-benar selesai. Aku turut berduka..."

Daniel tak kunjung bangun meskipun suara keras terdengar.

Sementara itu di ruang kesadaran Daniel.

"Sky, kapan kau akan memberikan tugas?"

"Host, kau ingin tugas segera?"

"Iya! Bisakah kau memberiku tugas?"

"Tentu saja. Sekarang akan kuberikan kau tugas. Tugasnya adalah mencari seorang pacar!"

"Bisakah kau memberiku tugas yang lebih waras lagi? Dasar sistem kaleng, botol, sampah daur ulang!"

"Host, kau menebakku dengan benar. Sebenarnya aku di dunia sistem itu dipandang sebagai ... "

Tidak mau mendengar cerita Sky yang panjang dan belum lagi keraguannya terhadap kebenarannya, Daniel langsung memotongnya, "Berhenti! Sudah, aku tidak mau mendengarmu. Nanti lagi bicaranya, menurut jam biologisku, sekarang sudah waktunya guru masuk. Sampai nanti, Sytas."

Sky mendengar nama itu langsung meneriaki Daniel, "Panggil aku SKY!"


Daniel tak membalas ucapan Sky, ia langsung memulihkan kesadarannya.

Saat pertama kali dia bangun, dia melihat seluruh murid memperhatikannya. Meskipun dia seorang yang acuh tak acuh, dia tetap merasa risih ketika banyak orang memandangnya sepertinitu.

Ia awalnya mengira kalau ia ngiler dan kemudian ia langsung mengusap mulutnya. Namun, ia tak menemukan ilernya. Ia pun bingung kenapa ditatap seperti itu.

Daniel pun mengalihkan tatapannya ke samping kanan. Saat itu juga bulu kuduknya berdiri dan dia berkata dalam hatinya, "Ya Tuhan! Aku lupa kalau sekarang jamnya pak kepala botak. Matilah aku. Ini ngapain pula pakai logat batak!"

"H-Halo Pak. Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?"

Dalam hati Daniel berkata "Alamak! Mampus lah aku, kenapa harus bertanya macam pedagang saja. Ini kenapa pula kalo bicara dalam hati pakai logat batak? macam betul ajalah aku ini!"

Setelah Daniel mengatakan kalimat itu, seluruh kelas tak bisa menahan tawa. Wajah Pak Botak sekarang berwarna merah dan penuh amarah.

"Daniel!"

"Iya Pak Bot- Pak Barudi?"

Mendengar panggilan dari Daniel, Pak Barudi meninggikan suaranya "Apa kamu panggil tadi?"

"Saya tadi panggil Pak Barudi, Pak." Daniel nerkata dengan tegak. Kemudian berkata dengan suara kecil "Meskipun Barudi itu mirip Baldi yang artinya Botak."

Ada suatu mitos yang bertebaran di sekolah, jika memanggil Pak Barudi dengan sebutan 'Pak Botak', maka akan dihukum langsung olehnya. Karena itu Daniel langsung mengubah panggilannya untuk Pak Barudi.

Untungnya Pak Barudi tak mendengarkan ocehan Daniel. Pak Barudi menatap Daniel seperti petugas introgasi.

"Kamu kenapa tertidur di kelas?"

"Tadi malam saya kerja sampai larut Pak. Jadi, saya ketiduran di kelas pak."

Meskipun Daniel sering bekerja sampai larut malam, Ia tak pernah sekalipun tidur di kelas. Ini hanyalah alasan acak yang terlintas di otaknya.

Mendengarkan alasan yang Daniel buat , Pak Barudi langsung tak percaya. Menurutnya, anak jaman sekarang itu sering dimanjakan. Jadi, kalau berbicara masalah kerja, itu hanyalah alasan untuk kabur dari suaty masalah. Pak Barudi berkata, "Jangan banyak alasan. Sekarang berdiri di depan kelas."

"Baik Pak."

Daniel hanya bisa menerima hukuman dari Pak Barudi.

Pak Barudi memulai pelajaran. Pak Barudi ini seorang guru Matematika sekaligus guru di bidang Sistem Operasi. Di hari ini, dia mengajar matematika.

Selama pelajaran, Daniel mendapatkan tatapan cemoohan dari seluruh kelas, kecuali Silvia, Bella, Max, dan Regi. Ketiganya menatap Daniel dengan mata sedih seolah-olah Daniel dihukum mati.

Daniel melihat tatapan cemoohan dengan acuh tak acuh. Tapi, ia kesal dengan tatapan Silvia, Bella, Max dan Regi. Daniel menatap mereka bertiga dengan tatapan yang membawa makna "Aku bukan dihukum mati!"

Selama dua jam berdiri, Daniel merasakan kebosanan. Kadang-kadang dia menghentakkan kaki untuk mendapatkan irama, tapi langsung ditegur oleh Pak Barudi. Ia kemudian bersiul, tapi juga ditegur Pak Barudi. Ia menggerakan badannya, ia ditegur Pak Barudi. Akhirnya, Daniel diam seperti patung. Untungnya, tak ditegur oleh Pak Barudi.

Setelah dua jam merasakan kebosanan, akhirnya bunyi bel pun terdengar. Artinya pergantian jam pelajaran. Saat itu juga suara robot terdengar di kepala Daniel.

"Memicu Tugas Acak!"

Chapter end

Report
<<Prev
Next>>
Catalogue
71 Bab 70 : Ancaman Google
70 Bab 69 : Hasil Undian
69 Bab 68 : Peningkatan Sistem
68 Bab 67 : Koma
67 Bab 66 : Menyelamatkan Lia Siyu Akhir
66 Bab 65 : Menyelamatkan Lia Siyu 3
65 Bab 64 : Menyelamatkan Lia Siyu 2
64 Bab 63 : Menyelamatkan Lia Siyu 1
63 Bab 62 : Hadiah
62 Bab 61 : Maafkan Aku
60 Bab 59 : Kekhawatiran Rika
59 Bab 58 : Perubahan Bimo
58 Bab 57 : Daniel vs Bimo
57 Bab 56 : Pembalasan Dendam
55 Bab 55 : Salah Siapa?
54 Bab 54 : Rasa Ingin Melindungi
53 Bab 53 : Tikus Tertangkap
52 Bab 52 : Eksperimen Berhasil
51 Bab 51 : Profesor Sesua-tuya dan Eksperimen
50 Bab 50 : Keinginan Kuat Balas Dendam
49 Bab 49 : Orang Tak Dikenal
48 Bab 48 : Helm Animasi dan Undian
47 Bab 47 : Pedang
46 Bab 46 - Tugas Selesai dan Kenaikan Level
45 Bab 45 - Membalas
44 Bab 44 : Pertarungan Dengan Para Penculik 2
43 Bab 43 : Pertarungan Dengan Para Penculik
42 Bab 42 : Bella Dalam Bahaya
41 Bab 41 : Bolehkah Aku Datang Ke Rumahmu?
40 Bab 40 : Daniel, Berhenti!
39 Bab 39 : Serangan Balik
38 Bab 38 : Saatnya Membalas
37 Bab 37 : Terkejut?
36 Bab 36 : Apakah Ada Sesuatu Yang Salah?
35 Bab 35 : Pindah
34 Bab 34 : Konfrensi Pers Asisten Pintar
33 Bab 33 : Asisten Pintar Selesai
32 Bab 32 : Fungsi 『Transformasi』
31 Bab 31 : Gelombang Pertama Selesai
30 Bab 30 : Kucing R-I0ne
29 Bab 29 : Kejutan
28 Bab 28 : Terungkap
27 Bab 27 : Pembelian Sky Booster
26 Bab 26 : Kacamata Pintar
25 Bab 25 : Balas Dendam
24 Bab 24 : Slam Dunk!
23 Bab 23 : Tugas Lagi? Selesaikan!
22 Bab 22 : Peningkatan Fisik
21 Bab 21 : Jam Tangan Pintar
20 Bab 20 : Tugas Selesai
19 Bab 19 : Menjadi Koki Pribadi
18 Bab 18 : Tugas Kedua
17 Bab 17 : Lia Siyu
16 Bab 16 : Bertemu
15 Bab 15 : Teman Masa Kecil
14 Bab 14 : Sky Booster Booming
13 Bab 13 : Membutuhkan Seseorang
12 Bab 12 : Pasar Indonesia
11 Bab 11 : Sky Booster
10 Bab 10 : Apakah Kamu Demam?
9 Bab 9 : Ternyata Kamu
8 Bab 8 : Red Queen
7 Bab 7 : Penyelesaian Tugas
6 Bab 6 : Mengumpulkan Sampah Botol Plastik
5 Bab 5 : Tugas Pertama
4 Bab 4 : H-Halo Pak, Selamat Siang. Ada Yang Bisa Saya Bantu?
3 Bab 3 : Kebangkitan System
2 Bab 2 : Jangan Bilang-Bilang Ya
1 Bab 1 : Guru Baru, Murid Baru, Lalu Hal Apa Lagi Yang Baru?
Setting
Font
Arial
Georgia
Comic Sans MS
Font size
14
Background
Report
Donate
Oh o, this user has not set a donation button.
English
Español
lingua italiana
Русский язык
Portugués
Deutsch
Success Warn New Timeout NO YES Summary More details Please rate this book Please write down your comment Reply Follow Followed This is the last chapter. Are you sure to delete? Account We've sent email to you successfully. You can check your email and reset password. You've reset your password successfully. We're going to the login page. Read Your cover's min size should be 160*160px Your cover's type should be .jpg/.jpeg/.png This book hasn't have any chapter yet. This is the first chapter This is the last chapter We're going to home page. * Book name can't be empty. * Book name has existed. At least one picture Book cover is required Please enter chapter name Create Successfully Modify successfully Fail to modify Fail Error Code Edit Delete Just Are you sure to delete? This volume still has chapters Create Chapter Fold Delete successfully Please enter the chapter name~ Then click 'choose pictures' button Are you sure to cancel publishing it? Picture can't be smaller than 300*300 Failed Name can't be empty Email's format is wrong Password can't be empty Must be 6 to 14 characters Please verify your password again